Monday, October 30, 2006
alarm oh alarm
semalam, aku benar-benar tidak bisa tertidur. Baru tertidur setelah pukul setengah satu kali ya..tentu dengan rasa deg-degan. Begini ceritanya. Aku belajar di kamar sampai sore menjelang malam. Tidak kemana-mana karena in hari minggu, bis langka, tidak ada toko buka, dan minggu memang waktuku untuk membaca--aku harus menyelesaikan buku the expectation of modernity-nya Ferguson. Malam ini aku juga ada janji chat dengan suami.

Pukul 8 malam, ketika sedang chat, tiba-tiba ada denging di telingaku. Kenceng sekali. Kupikir ada sesuatu terjadi pada laptopku. Aku lihat sekeliling. Aih, bodohnya aku. Itu kan suara alarm kebakaran. Langsung refleks aku ingat, instruksi yang diberikan senior, waktu pertama kali datang ke Fantoft: jangan panik kalau mendengar bunyi alarm kebakaran. Tidak ada apa-apa. Paling cuman orang masak, atau merokok yang kelewat banyak asapnya. Akhirnya aku mencoba mencueki itu bunyi alarm. Aku masih meneruskan chatting.

Aku tiba-tiba menjadi panik, waktu aku dengan "mata hidungku sendiri" mencium bau kebakaran. Alamaaak..kok baunya semakin dekat. Wah, langsung terbayang dibenakku, akulah penyebab bunyi alarm itu. Soalnya barusan aku memperbaiki lampu. Lampu belajarku tiba-tiba mati, dan aku baru saja melepas lampu, untuk mencoba lampu yang lain. Takutnya--maklum aku tidak mahir blas dengan kelistrikan--ada sesuatu yang konslet atau apa. Di benakku langsung berpikir denda berkron-kron karena aku penyebab alarm bunyi.

Aku langsung mencabut semua stop kontak. Dan berpikir untuk lari. wah mulai panik juga karena bau semakin menyengat. Langsung deh, bawa paspor dan ijasah. hehe, keluar..kok di koridor sepi-sepi ajah. Pikiranku langsung jelek, orang udah keluar. Bau di depan kamarku makin menyengat, dan ada asap. hwaaaa...

aku langsung turun lewat tangga darurat. Ngetok kamar mbak uut yang satu blok dengan aku tapi beda lantai. Tidak ada apa-apa disana. Oke, aku beranikan pulang, untuk ngecek. Sampai di depan kamarku masih ada bau dan asap. Alarm masih berbunyi kenceng. Kok ya tiba-tiba kepikiran ngetok tetangga depan pintuku persis. Tadi nggak kepikiran karena pengen lari aja. Tetangga, ibu beranak 5 ini membuka pintu. Di depannya ada kompor dengan masakan yang terbakar. Bau banget dan berasap. Ibu itu bilang, " I released the fire alarm, don't worry, I already called the fire brigade. The will come in a couple minutes." Muka ibu itu panik, tapi mencoba tenang. Aku udah mulai tenang, dan menawarkan bantuan kalo dia perlu.

phhff, aku kembali ke kamar. Alhamdulilah tidak terjadi apa-apa. Bayangkan, aku tinggal di lantai 9, lantai tertinggi gedung ini. Gara-gara bau dan asap yang tenyata dari depan kamarku persis, membuat aku panik juga. Setelah beberapa menit, bunyi alarm yang mendengingkan itu berhenti. Pemadam datang untuk mematikan alarm (hanya pemadam kebakaran yang bisa mematikan alarm), dan mendatangi ibu itu. Wah denda berapa ratus kroner itu...
 
posted by kembang_jepun at 7:40 AM | Permalink | 0 comments
Sunday, October 29, 2006
jam berubah
Hari ini, 29 oktober 2006, jam di bergen (dan wilayah utara bumi lain), resmi dimajukan satu jam. Kata teman-teman yang orang Norway, ini adalah ritual tahunan di waktu winter. Memundurkan waktu 1 jam. Dengan Indonesia, perbedaan waktu yang tadinya 5 jam, bertambah menjadi 1 jam, sehinga total perbedaan waktu adalah 6 jam. Info tentang ini bisa dibuka di http://id.wikipedia.org/wiki/DST

Saya bangun hari ini, setelah tidur selama 10 jam (alamak, 10 jam..ngapain aja:P), bangun pukul 7.30 pagi dan bergegas. Sholat subuh, dan merebus air untuk kopi, lantas menyiapkan ritual pagi: minum kopi, membuka internet, mengecek email, serta membuka situs berita dan gosip di Indonesia hihi..

Membuka internet, dan aku jadi terheran..jam di komputerku ternyata menunjukkan waktu sejam lebih lambat (6.30an lah..atau setengah tujuh)...loh, buka blog, jam di bloggerku juga menunjukkan waktu lebih lambat. buka situs universitas..lo, kok juga..oalah, maklumlah, namanya saya pendatang baru disini, saya lupa dengan ritual tahunan, kalo waktu harus dimundurkan.

Secara saya yang awam ilmu bumi, awam ilmu astronomi, dan segala yang berhubungan degan perhitungan alam semesta, saya mencoba memahami, bahwa waktu manusia memang konvensi. Waktu yang tertera pada arloji anda, waktu di komputer, waktu di internet, waktu di stasiun adalah kuantivikasi atas waktu. Perjanjian antar manusia gitu..Tapi waktu yang semakin lambat, tidak berarti melambatkan bumi yang berputar. Tidak juga melambatkan usia kita yang semakin bertambah..tidak juga melambatkan ujian term kedua yang semakin dekat...haiyaaaaaa....maaaak,hikshiks. kok tiba2 jadi ingat ujian?
 
posted by kembang_jepun at 7:06 AM | Permalink | 0 comments
Thursday, October 26, 2006
tambahan
tambahan:

brownis dan coklat dari javier, peru, keripik dari aku dan ada lagi sebenarnya brownis lagi dari migiwa, jepang..

thangkyu ya teman-teman..:D

i love you all
 
posted by kembang_jepun at 9:28 PM | Permalink | 0 comments
hidangan lebaran
Taraaaaaaaaaaa......... Ini dia hidangan lebaran itu (searah jarum jam)

1. Fish (karya: Sajan Thomas, India) Coba lihat ikan goreng yang ditaruh di piring alumunium itu..ini adalah hasil karya Sajan, teman dari Kerala India. Sumpah, rasanya eeeendaaaang banget..ikan apa mbuh. pake kayak garam gitu, tapi enggak asin banget, gurih. Waktu ditanya resepnya apa, dia enggak mau ngaku. katanya dia mau buka restoran India di bergen, makanya dia nggak mau kasih resepnya, takut dicontek *halah*. bahkan nama makanannya cuma "fish"...walah...kalo cuman fish aja kita tau pakdeeee..
2. Chappati (Caroline Boonabana-Uganda) Chappati yang ada di dalam plastik. ini dia karya carol, dari Uganda. Chappati ini makanan khas neng usia 24 tahun yang berasal Kampala Uganda ini. Cara bikinnya gampang, gandum dan garam, dikasih baking powder. terus digoreng kayak bikin pancake gitu..herannya biar agak tebel tapi empuk dan gurih. cocok untuk dimakan bersama kari (carol nyebutnya: sup ayam)
3. Chicken with Peanut Curry (Carmeliza-Mozambique) Ada di panci di belakang Coca-cola..gak kelihatan ya makanannya..ini katanya makanan khas mozambique. Ayam dikasih bumbu kari dan kacang dihaluskan..enak. cocok ama lidah orang Indonesia..ya, sesama makanan tropis lah ya..
4. Coca cola Kalo ini mah hasil karya kapitalis. Hehehe..dapat sampel gratis dari Rimi. Waktu belanja siangnya sama Siyu (temen Cina). Siyu yang agak tidak tahu malu itu bolak-balik masuk toko--pura-puranya ada yang lupa dibeli. Alasannya biar dapat sampel coca cola gratis hahaha..walhasil, kita sukses dapat 4 botol coca cola..padahal coca colanya coca cola Zero--nol persen gula..waaah mana enak
5. Jus Apel produk Lerum. Harga 10 kroner
6. Jus Jeruk Produk Tine..yang ini jus seharga 16 kroner
7. Anggur Hijau Beli di Lidl dooong
8. Kacang Mbuh apa mereknya
9. Sambel Goreng Daging (aku) Ini asli bikinanku..bumbunya dapat dari buku resepnya mbak uut. rasanya ditanggung tidak enak. Secara saya yang tidak doyan pedes, menurutku ini kepedasan. Udah gitu aku salah beli daging. Beli dagingnya di Halal butcher. Aku pikir daging sapi..ternyata lam (itu kambing to yo..) waaak, aku gak doyan masakanku sendiri. ee, kejutan, ternyata temen2 suka..cuman nyisa dikit.
10. Milk and Nodle (carmeliza-mozambique) Ini makanan penutup. pertama ngeliat aneh banget bahan-bahannya. Serasa enggak match gitu..susu kental manis satu botol, terus bumbu apa lupa namanya, ditambah kacang almond. Terus masukkan mie bihun beli di Asia Shop..iya...bihun...walah..ternyata enak juga rasanya. manis.
11. Telur Tomat (Droma-Tibet) Hasil karya Droma-Tibet. Telur dadar campur tomat gitu
12. Ayam Goreng Tomat(Droma-Tibet) Ayam goreng pake bumbu tomat
13. Oseng-oseng Daging (Mbak Uut--Indonesia) Itu yang ditengah sendiri. Sumbangan dari mbak Uut. Ibu satu anak ini menolongkun ketika panik aku gagal masak hehe..dengan menyumbangkan satu masakan..hehehe, makaciiih ya ibu Oban...

Ya, itulah masakan hasil karya beberapa teman-teman yang disajikan waktu lebaran kemarin..
 
posted by kembang_jepun at 9:21 PM | Permalink | 0 comments
Monday, October 23, 2006
lebaran di bergen
Ini adalah lebaran pertama saya jauh dari keluarga. Apalagi, di Bergen, terutama di fantoft--tempat tinggal saya--total hanya ada 4 orang orang Indonesia yang saya kenal. Tidak heran kalau tidak ada PPI atau sebangsanya di Bergen. ya..kamilah PPI itu hehe..apalagi kota ini lumayan jauh dari Oslo, dan hari-hari ini, tugas kuliah dan bahan bacaan kami menumpuk.

Agak sedih juga tahun ini saya tidak bisa berlebaran dengan keluarga. Tidak ada opor dan ketupat. Bahkan di pagi hari lebaran saya hanya makan mie hehehe..Tapi buka puasa kemarin (malam takbiran) saya merasakan makanan terenak. Ikan asin yang saya beli di Asia Shop, terong goreng, dan sambal terasi. Dimakan pakai nasi hangat dan pakai tangan...wah ternyata lebaran tanpa ketupat tetap enak..

Paginya ada jadwal sholat ied pukul 10 di masjid Bergen-sayangnya saya ada kuliah. Di dalam bis kota, beberapa mahasiswa asing yang muslim tampak menggunakan pakaian koko (apa ya namanya disini?--seperti pakaian koko tapi panjang). Di bis, saya menggumamkan takbir. Sempet ada rasa sedih karena saya tidak bisa sholat ied, tidak ada ketupat dan opor..tapi ya sudahlah, tidak apa-apa.

Begitu tiba di kampus..teman-teman sekelas saya menyambut saya dan mengucapkan Ied Mubarrak pada saya...aduh bahagianya saya--secara saya yang berkerudung disini, saya tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminasi disini. Teman-teman saya baik dan kompak, dari berbagai macam bangsa dan benua. Dari Eropa, Afrika, Asia (cina, vietnam), juga dari Amerika latin. Bahkan pada internasional day beberapa hari yang lalu, teman-teman tidak ada yang memasak pork..katanya biar saya bisa ikut makan..terharu sekali. Saya juga tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif disini, di tempat umum atau dimanapun. Orang-orang yang saya temui sangat baik dan ramah.

Setelah kuliah, teman-teman bilang, kalau kita akan ada makan malam hari ini. Untuk merayakan ied mubarrak saya. Teman saya dari Mozambique akan memasak kari, teman saya dari uganda akan membuat chapatti (sebangsa roti yang dimakan bersama kari ayam), dan saya sendiri merencanakan membuat opor. senang sekali rasanya..

kebahagiaan saya disini, membuat kerinduan saya berlebaran di kampung halaman sedikit terobati, juga kekecewaan saya tidak bisa berlebaran dengan suami saya (saya pengantin baru, dan seharusnya ini menjadi lebaran pertama saya dengan suami). Tapi tidak apa-apa. Tuhan menitipkan banyak cinta melalui sesama makhluk-Nya. Tidak perduli apa sukunya, rasnya, agamanya..melalui teman-teman..dan pengalaman baru saya berlebaran di negeri orang. Jadi tidak ada alasan saya untuk bersedih di hari lebaran ini. Rasanya saya tidak berhak bersedih--walaupun rasa sedih itu juga kadang muncul--mengingat tahun ini di Yogya, kampung halaman saya tidak lagi sama, setelah gempa di kota kami bulan Mei kemarin.

Saya jadi teringat sountrack film The Tigger Movies keponakan saya..ada lagu dari Kenny Loggins yang sangat saya suka..

..If you feel lost and on your own
And far from home
You're never alone, you know
Just think of your friends

The ones who care
They all will be waiting there with love to share
And your heart will lead you home ..



 
posted by kembang_jepun at 11:38 PM | Permalink | 1 comments
hore..lebaran...

Selamat Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin yaaa...........

wassalam
penuh cinta dari saya:)
 
posted by kembang_jepun at 11:32 PM | Permalink | 0 comments
Saturday, October 14, 2006
keluarga baru di bergen
Bertambah lagi keluarga di Bergen. Setelah selama ini hanya ada 2 mahasiswa Indonesia, Yunita dan saya, datanglah satu keluarga dari Bandung. Pak Fachri dan istrinya mbak Uut, serta putra mereka yang ganteng, Oban.

Sebenarnya mereka datang sudah dua minggu yang lalu, dan kami sudah berkenalan beberapa hari yang lalu, bahkan kami sudah pernah diundang untuk buka bersama di flat-nya. Hari ini, saya dan mbak Uut juga sudah belanja bareng. Hehe, dasar ibu-ibu.

Senang sekali ada keluarga baru di Bergen. Rasanya bertambah lagi orang yang bisa diajak ngomong bahasa Indonesia. Bertambah senang karena mereka tinggal satu blok dengan saya. Hanya beda lantai. Saya di lantai 9 mereka di lantai 7. Juga hari ini saya mendapat hadiah istimewa: terasi! Benda kecil enak yang saya lupakan untuk dibawa. Duuh, senangnya..
 
posted by kembang_jepun at 7:05 PM | Permalink | 0 comments
Saturday, October 07, 2006
being minority
Seperti apa menjadi minoritas. Seorang teman, mbak Didin "Tri Susdinarjanti" yang merasakan tinggal 2 tahun di Bangkok, pernah berkata pada saya, bersyukurlah punya kesempatan merasakan hidup dan tinggal di tempat yang jauh berbeda dengan tanah kelahiranmu. Pengalaman itu akan membentukmu menjadi seorang yang lebih toleran. Saya hanya mengiyakan waktu itu, tanpa benar-benar mengerti bagaimana rasanya.

Sekarang, walau belum benar-benar mengerti, saya mencoba memahami dan menikmati kehidupan sebagai minoritas. Sebagai 1 dari 2 mahasiswa Indonesia yang ada di Bergen. Dua mahasiswa Indonesia saja di Bergen. Dua dari 250 juta lebih warga Indonesia. Satu hal yang saya anggap keberuntungan--walau kadang saya meratapinya:) Tapi hingga detik ini, saya masih menganggap keberuntungan. Tinggal di negara dan kota yang sangat sedikit warga Indonesianya, membuat saya tidak tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) manapun, tidak pernah pakai bahasa Indonesia--kecuali dengan satu-satunya teman Indonesia saya (yang tidak setiap hari bertemu juga), tidak pernah bikin acara jalan-jalan atau pengajian atau merayakan hari besar keagamaan. Pendek kata, kondisi ini menyebabkan saya harus survive; menjadi diri saya, berdamai dengan banyak hal: perbedaan budaya, makanan, cara bicara, dan cara mengekspresikan perasaan. Tapi justru karena ini, karena tidak ada orang Indonesia, saya bersyukur memiliki pengalaman persahabatan yang indah dengan teman-teman yang lintas bangsa; dari China, Uganda, Norway, Tibet, dan dari berbagai negara yang lain..

Saya harus tetap survive untuk banyak hal. Dengan bahasa Inggris--sebagus-bagusnya bahasa Inggris Anda, anda tetap bukan native. Dengan bahasa Norsk--belajar mengucap kata dalam bahasa Norway ketika membeli makanan di Supermarket (walau disini orang pintar berbahasa Inggris), dan bahagianya hati saya ketika bisa menanyakan sesuatu dalam bahasa Norsk. Survive di kelas. Bergulat dengan buku dan beradaptasi dengan sistem pendidikan, belajar tekun dengan bahan bacaan dan essay-essay yang harus dikerjakan. Selalu berteman sebanyak-banyaknya, belajar untuk selalu open-mind. Juga cuaca yang sama sekali berbeda. Juga makanan, survive dengan belajar memasak beraneka ragam makanan, masuk ke toko Asia dan menemukan representasi atas Indonesia di sana..

Satu hal selain apa yang sudah disebut diatas, saya merasakan pengalaman menjadi minoritas. Menjadi orang yang warna kulitnya berbeda, penampilannya berbeda, dialek yang berbeda--bagi mereka mungkin saya clumsy english, clumsy norsk, dan selera yang berbeda. Saya beruntung tinggal di kota yang indah dan sangat ramah, walau demikian saya pernah mendapatkan perlakukan rasis walau bisa dihitung jari. Tapi saya tidak hentinya bersyukur, saya tinggal di kota yang sangat menyenangkan, orang-orang ramah, kehidupan yang teratur, tidak hingar, dengan fasilitas yang baik, dan pemandangan alam yang luar biasa indah. Saya beruntung berada di kehidupan kampus dan akademik yang profesional, yang humble, dan mengencourage saya untuk memperbaiki segala kekurangan saya.

Menjadi minoritas. Hal yang memperkaya saya karena selama ini saya tinggal di tempat kelahiran saya. Berada diantara orang yang secara fisik dan kepercayaan sama. Tidak pernah mengalami goncangan budaya, tidak pernah kesulitan makanan, tidak pernah kesulitan cuaca. Disini saya bergabung dengan kaum diaspora lain, yang telah tinggal di Bergen selama puluhan tahun, bahkan mungkin sejak mereka dilahirkan. Saya berada di jalan-jalan, dimana kaum pendatang bekerja sebagai penyapu jalan, pembersih kantor, atau penjaga toko Asia. Saya yang tetap dianggap Asia, saya yang tetap berbeda. Saya yang butuh survive untuk deal dengan banyak hal. Karena itu, saya tidak membayangkan bagaimana jika dunia ini penuh dengan prasangka ras, prasangka agama, dan kebencian-kebencian lain. Barangkali saya sudah habis sejak awal. Barangkali..

Barangkali. Saya merasakan bahwa betapa nyaman dan indahnya hidup dalam perbedaan. Hidup dalam warna. Segala pengalaman yang jauh lebih penting dari bangku kuliah yang hanya seminggu tiga kali. Pengalaman yang mengajarkan saya untuk lebih menghormati perbedaan.
 
posted by kembang_jepun at 10:48 AM | Permalink | 0 comments
Friday, October 06, 2006
berdamai dengan cuaca
Brrr...aku sudah mulai kedinginan beberapa hari ini. Terutama di malam hari. Aku klik BBC weather hari ini, suhu Bergen dalam lima hari kedapan, pada siang hari antara 10-16 derajad celcius. pada malam hari antara 6-10 derajad celcius. Padahal ini baru autumn, pepohonan belum semua berwarna merah. Masih ada beberapa yang berwarna hijau. Jadi, sekarang ada satu lagi tugasku. Berdamai dengan cuaca. Mengeluarkan semua koleksi jahe bubuk, kopi bubuk, coklat, tolak angin hihi..Semoga aku cepat beradaptasi ya...

Aku lulus dalam ujian di mata kuliah pertamaku. Alhamdulilah. Segala puji bagi Allah yang memberiku kemudahan ini.
 
posted by kembang_jepun at 8:18 PM | Permalink | 0 comments
somewhere over the rainbow
Pelangi Pelangi

(the courtesy of Siyu, 5 oct 2006)
 
posted by kembang_jepun at 5:12 AM | Permalink | 0 comments
Thursday, October 05, 2006
kenapa namanya kembang jepun?
Kenapa namanya kembang jepun? Beberapa teman pada awalnya menuduh ini situs porno, karena namanya kembang jepun--nama yang langsung mengesankan sesuatu yang berbau porno. Banyak orang berkomentar: Waaah, namanya porno amat, hehe. Tidak salah juga orang mengasosiasikan kembang jepun sebagai sesuatu yang berbau porno gitu. Konon--seperti dalam novelnya Remy Sylado, Kembang Jepun--tempat ini dulunya tempat prostitusi.

Kembang jepun ini adalah nama sebuah ruas jalan di Surabaya. Kembang jepun ini semacam china town-nya Surabaya. Bahkan sekarang, setiap malam jalan ini ditutup dan dijadikan tempat kumpul dan makan-makan, dengan hiasan lampion disekitarnya. Dibikin seperti china town beneran lah. Namanya Kya kya.

Saya jatuh cinta pada tempat ini sejak pertama kali berkunjung ke Surabaya tahun 2001. Sebelumnya saya sama sekali belum pernah menjejakkan kaki ke Surabaya (kasihan ya..hehe). Pertamakali berkunjung karena saya sedang "berdinas" sebagai reporter majalah mahasiswa Balairung. Pertama kali melewati jalan kembang jepun siang hari, saya melihat riuh rendah orang berdagang, dari toko-toko tua dengan pedagang encik-encik. Disebelah jalan kembang Jepun, ada wangi parfum yang dijual oleh pedagang-pedagang berketurunan Arab. Tak jauh dari sana terdapat pula makam sunan Ampel yang jadi tempat peziarahan banyak orang.

Saya jatuh cinta pada tempat yang multikultur itu. Apalagi dengan bangunan tua yang walau sudah rapuh bagi saya sungguh tampak indah dan menarik. Saya selalu menyukai kota dengan bangunan-bangunan tua. Semoga pembangunan kota Surabaya tidak dengan semena-mena menggusur bangunan lama ini ya..

Inilah mengapa saya menyukai kembang jepun. Sebuah nama jalan di Surabaya. Yang saya gunakan sebagai nama blog saya ini:)
 
posted by kembang_jepun at 6:05 PM | Permalink | 0 comments
Wednesday, October 04, 2006
kuliah lagiiii
Kuliah lagi, setelah libur tiga hari, dan bangun siang melulu. Ini matakuliah kedua dalam term satu ini. Judulnya kuliahnya lumayan syerem: ethnic, state, and globalization. Kuliahnya aku banget niii..aku harus pay attention lebih dengan mata kuliah ini karena rencana tesisku akan berhubungan dengan etnik dan negara gitu deh. Kuliah dibuka dengan nonton film etnografi. Film tentang profil Fredik Barth dan film tentang Tanzania. Film tentang Tanzania baru diputer besok Jumat sih.

Setelah kelar ujian mata kuliah pertama ini, sekarang judulnya deg-degan menunggu hasil. Semoga lulus ya..jadi karena memang sistem kuliahnya seperti semester pendek--satu mata kuliah satu setengah bulan, seminggu tiga kali--mata kuliah pertama sudah selesai, dan diganti mata kuliah lain. Semoga profesor mata kuliah ini sama menyenangkannya dengan Leif Manger. Sekarang, aku sedang menghadapi kopendium dan tumpukan-tumpukan bahan yang menanti dibaca. Plus tiga buah novel yang aku beli kemarin: Kite Runner versi Inggris, dan dua novel chiclit. Hehe...
 
posted by kembang_jepun at 10:10 PM | Permalink | 0 comments
ulang tahun pernikahan
Daisypath Ticker