Saya pertama mengetahui ada artis bernama Cinta Laura (read; Cincha Lawra), pada sekira pertengahan bulan Agustus tahun lalu, beberapa minggu setelah saya pulang ke Yogya untuk riset. Pertama heran, wah ada artis baru, dan ga lancar bahasa Indonesia. Saya pikir dia lebih tua dari usianya--yang ternyata baru 14 tahuan. Huhuhu..masih so young gitu..pertama denger pengen nabok..hih, ga segitu amat deh. Artis sinetron apa sih? maklum laah, saya kan ga pernah nonton sinetron..infotainment sih langganan. But, It was quite annoying..her accent was ackward. Kayaknya lidah kelipet-lipet. Tapi bener loh, setelah nonton wawancara itu, jadi keinget bener sama si Cincha.
Karena setiap hari kudu bikin sarapan, and kalow gak salah, pagi jam setengah 7an ada infotainment. Sering si Cincha muncul, kalau udah gitu pasti heboh deh, langsung nongkrong do depan tivi. Bersama suami, yang lama-lama kayanya became a big fans of miss Chincha ini deh. Awal-awal sebel, tapi lama-lama, she entertained us very well. Jadi bahan ejekan paling seru, bikin kami bisa ketawa-ketawa di pagi hari. Lama-lama, kalo miss Chincha enggak muncul, kok rasanya kangen. huhu, padahal nonton sinetronnya aja enggak pernah. Tapi emang the fact that she is cute.
Waktu itu, hampir tanggal 17 Agustus. Saya masih ingat bagaimana Cincha berkomentar tentang perayaan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Kira-kira gini deh intinya (pardon me ya Chincha if saya salah ingat).. "Well, saya tjidak pfernah celebrate-celebrate..because papa saya from Germany, and saya sejak ketcil di Jerman...nothing special. Tjaphi in the future, I will learn bahasa Indonesia"..wiiiuh..hebat ga tuuh...
Chinca ini emang pinter bicara. Coba lihat kalo di tivi, lancaaar banget kalo diwawancara. Kagak ada groginya sama sekali. Terus dia ngerti gimana jaga body gesturenya. walau bahasa Indonesianya plutat-plutut, she speaks very clearly. Perhatiin struktur kalimatnya. Ga mbulet-mbulet, tone suaranya tegas, dan well, she is smart. Well again, even though that's the way of her management team to advertise Chincha..I think, cara itu lumayan kena juga.
Menurut saya sih, dia cukup fenomenal.. membuat orang mengingat dia dengan kontroversi atas accent languagenya itu..but, dia kayaknya ngerti sosiologis Indonesian society. She doesn't bring the morality issues, seperti in the case of Inul. So, dia selamat lah yaa...kagak dihalalkan darahnya sama **I, huhu...ato paling ga tidak dihujat sama Roma Irama. Walo benernya si Chinca untuk ukuran anak umur 14 tahun is soooooo sexxyyyyy..swami saya aja seneng hihihi...,jadi bisa aja dia kena UU Pornografi (kalo jadi ada hehe). Overall, she brings the issue of kejanggalan. Kejanggalan dia berbahasa, menarik orang Indonesia yang really really always in between; sok moralis-anti barat, but mudah terpesona dengan barat. Have no character gitu. Bahkan banyak juga yang baru 6 bulan misalnya tinggal di negoro Londo, sudah "lupa apa siiih bahasa Indonesianya", huhu....
But, Chinca is quite jujur. As a mix child, saya kira banyak orang Indonesia yang mimpi kayak dia. Was born in Europe, from Germany father and Indonesian mother, dan berani ngomong if dia tidak celebrating 17 Agustus, dengan bahasa Indonesia yang plegak-pleguk. What a girl!!! Dia bermain-main dengan kuasa bahasa Inggris, dengan mempermainkan kekaguman dan kebencian orang. Bahasa yang berkuasa di dunia, sekaligus tidak mudah dipejari orang banyak orang--sekali lagi karena ga semua bisa dapat akses ke bahasa itu. She is kind an untouchable girl, seperti baju bermerek di butik, dikagumi, sekaligus dibenci. She has got money and popularity in Indonesia, even she tidak lancar bahasa Indonesia.
Pasti banyak yang benci dengan dia..lalu pasti banyak yang bilang how comeee? Ga lancar bahasa Indonesia pulang aja sono ke negaranya..huhu, come on..Chinca has Indonesian mother..tapi banyak yang kagum karena nyatanya..her English is pretty good. Huhu, bayangkan dengan Nadine yang bilang "Indonesia is a beatiful city, we have many bitchs"...hihihi...Yes, mereka bisa jadi refleksi bagi kita...yang sering tidak pede dengan diri kita sendiri. Chincha mungkin should be the next miss Indonesia..she speaks English very well.. Chinca mendobrak itu semua..mendobrak kemapanan berbahasa, mendobrak identitas Indonesia yang kaga jelas itu, sekaligus juga menjadi cermin, bahwa kita semua, in different way adalah Chinca-chinca yang lain...
Lagian berapa banyak diantara kita sih yang berbahasa dengan baik? Berapa banyak diantara kita yang bangga menyebut Indonesia ketika di luar negeri? Berapa banyak sih yang lebih bangga kalo menyelipkan bahasa Inggris diantara bahasa Indonesia kita? Karena dia adalah adalah cermin bagi kita. Dia adalah kita. Well...itulah mengapa, saya ngefans ama Chincha hehehe
Sebagai fans, saya mencoba pake gaya bahasa Chincha..:D
Labels: rasan-rasan di warung kopi