Saya melangkahkan kaki pagi ini, dibawah matahari yang hangat. Tapi kepala saya pening. Banyak sekali hal yang harus saya kerjakan, dalam minggu ini, dan dalam bulan ini. Persiapan riset, bahan bacaan untuk kuliah, revisi proposal. Pening rasanya. Capek sekali. Berangkat pukul sembilan, pulang pukul empat, dilanjutkan dengan kerja malam di rumah, dengan buku-buku, komputer, dan tentu saja para distractions yang setia mengacaukan pikiranku:)
Padahal putik-putik bunga bermekaran. Bunga-bunga tulip di taman kota sungguh mempesonakan orang tropis sepertiku. Dan saya sedih sekaligus senang. Bersemangat tapi sekaligus deg-degan. Sedih karena harus berangkat untuk field work, pergi dari Bergen yang bagaimanapun membuat saya jatuh cinta. Awalnya saya yang tidak kagum-kagum amat dengan Bergen, tapi kemudian diam-diam menikmati pesonanya, juga karena teman-teman saya yang hangat di Bergen. Bahagia tentu saja, karena saya pulang, bertemu keluarga, terutama keluarga kecil saya--menikmati lagi hidup bersama suami tercinta. Bersemangat karena saya akan memulai penelitian saya, juga rencana film dokumenter bersama seorang kawan lama. Deg-degan karena bagaimanapun pengalaman lapangan--walaupun ini bukanlah pengalaman lapangan pertamaku--tidaklah sama dengan buku.
Diluar langit belum gelap benar. Rasanya capek, tapi hari-hari ini orang-orang disekitar saya begitu bersemangat, menikmati musim semi yang sudah lama ditunggu. Sementara saya disini sibuk sendiri. Sibuk dengan diri sendiri. Sibuk dengan sebungkah kecemasan dan pertanyaan; bisakah saya? Bisakah saya defense proposal bulan ini, bisakah saya selesaikan materi bacaan sebelum ujian akhir bulan ini, bisakah kurevisi proposalku, tentu dengan bahasa inggris yang lebih baik. Bisakah langsung turun ke lapangan bulan depan. Ah, membayangkan apa yang belum terjadi, kadangkala menjadi lebih berat daripada ketika kita menjalaninya. Semoga bisa.
Dan pendar-pendar lampu, mulai menyinari jejalanan.
pasti bisa buk,itu memang gejala wajar yg dimiliki oleh setiap mahasiswa (palagi yg lagi ngerantau kaya kita2 ini). Dulu saya juga begitu, bisa ngga ya?berani ngga ya?bagus ngga ya proposal ini? Tapi kalau dijalani dengan mantab (inget sm kertas kecil yg nempel di pintu kamarmu itu looo: sebelum meninggalkan kamar harus...) naah itu kuncinya ;)