Saturday, August 13, 2005
charlie and chocolate factory
aku seneng banget waktu nonton cinema-cinema sore ini. charlie and chocolate factory difilmkan. keren banget. film tanpa efek komputer. semuanya dibuat manual, mulai dari setting pabrik coklat, sampai tupai-tupai yang menyortir kualitas kacang almondnya. keren.

diluar itu, i'm a big fans of roald dahl. novel-novel dahl, dongeng-dongengnya sebenarnya adalah bentuk kritik sosial yang dahsyat. novelnya banyak menyindir penguasa, menertawakan keserakahan manusia, sampai mengkritik cara orang tua mendidik anaknya. tampaknya, buku mathilda layak dibaca orang tua yang punya ambisi besar pada anak-anaknya. menuntut anak menjadi ini itu, tapi mereka justru kehilangan daya tumbuh mereka untuk menjadi manusia yang baik dan jujur.

termasuk novelnya charlie and chocolate factory ini. cerita yang sebenarnya sangat menyentuh. charlie--si anak miskin yang tinggal bersama orangtua, dan keeempat kakek neneknya di sebuah rumah sempit, yang hanya makan bubur encer setiap harinya, makan istimewa hanya pada setiap natal, namun tumbuh dalam kasih sayang keluarganya. dan coklatnya pada tahun itu, mengantarkannya menjadi pemegang kupon untuk mengunjungi pabrik coklat willy wonka. huiiih...

dahl menceritakan dongengnya dengan sangat cerdas. kepedihan dan kebahagiaan tidak selama hitam dan putih. dahl menggambarkan dunia yang tidak hitam putih. seperti fantastic mr fox, serigala yang dalam kacamata manusia mewakili citra kejahatan, oleh dahl sosoknya diubah. bahwa serigala yang 'jahat' ternyata adalah bapak yang baik dan penuh kasih sayang pada anak-anaknya.

dongeng dahl yang imajinatif ini, selalu menceritakan anak-anak miskin yang mengenali kebahagiaan mereka melalui hal-hal yang tidak terduga. anak-anak tak berpunya yang justru menemukan sisi manusiawi mereka melalui persahabatan dengan orang-orang atau mahluk-mahluk aneh. seperti dahl yang tumbuh dalam masa kanak-kanak yang miskin, mungkin pengalaman inilah yang membuatnya selalu bercerita dari kacamata anak-anak yang tak berpunya.

impian anak-anak tidak pernah mengenal kelas sosial. seperti yang digambarkan oleh dahl...

impian yang kelak akan mengantarkan mereka menjadi seseorang yang memperindah wajah peradaban.

dahl, you're so great!
 
posted by kembang_jepun at 12:43 PM | Permalink |


0 Comments:


ulang tahun pernikahan
Daisypath Ticker