quarter life crisis. krisis seperempat abad. minggu kemarin, adalah sehari bersama ipink, teman kuliah, teman seperjuangan waktu kuliah.
pagi itu kita bicara tentang banyak hal. sampai pada akhirnya kita sampai pada kesimpulan: quarter life crisis. krisis yang dialami oleh orang berusia 25an. masa-masa rentan stress, depresi, atau kecemasan dalam kehidupan. aku juga cemas. aku sempat berpikir bahwa aku sendirian. tapi ternyata tidak.
masa dimana impian-impian beberapa tahun yang lalu mulai terbayarkan. masa dimana sedikit-demi sedikit kita mewujudkan keinginan-keinginan. mulai menjadi the breadwinner meskipun bukan the only breadwinner. mulai mendapatkan tuntutan dari banyak hal: keluarga, teman, kolega di tempat kerja, dan pasangan. mulai dituntut bertanggung jawab pada perekonomian keluarga, mulai suka ditanya-tanya kapan menikah, mulai berada di lingkungan kerja yang penuh tekanan--atas waktu, need of achievement, kualitas, dan ketepatan kerja. masa dimana diri kita mulai matang--dorongan tubuh yang mulai lengkap, cantik, cerdas dan pintar, punya pekerjaan, punya cita-cita yang banyak dan tinggi dan mulai punya uang untuk membeli kebutuhan yang diinginkan.
tapi disisi lain, segala keberhasilan yang mulai ditangan harus dibayar dengan harga yang mahal pula. mulai merasa kesepian. mulai kehilangan teman dan sahabat--karena banyak diantara mereka yang telah pergi ke luar kota, mulai sering konflik dengan keluarga dan pasangan, baik pacar atau suami. mulai merasa harus menata hati sendirian. meski kita takut. mesti kita cemas. mesti kita kalut. memastikan diri kalau semua akan baik-baik saja. meski kita terkadang rapuh.
seorang teman bercerita kalau mungkin dia akan bercerai karena bertengkar dengan suaminya. seorang teman bercerita kalau dia harus menghidupi keluarganya. seorang teman bercerita kalau dia tidak bisa mewujudkan impiannya ke jakarta karena harus menemani ibu di masa tuanya. seorang teman bercerita kalau dia berkonflik dengan bosnya. seorang teman mengeluh karena tak juga mendapat pekerjaan. seorang teman mengeluh tak punya pacar. seorang teman mengeluh pacarnya tak kunjung menikahinya. seorang teman tertawa. dia baik-baik saja.
kemarin bersama ipink. menghabiskan waktu tertawa-tawa di kamarnya. melihat hasil photo box kita kemarin dan bergumam narsis how beautiful we are. siang ke rumah mbak ika kakaknya, mengobrol bersama. sebelum ke sana kami makan bakso. sore kami makan siomay lagi. pokoknya sehari makan-makan mulu...:)setelah itu kita ke butik di sebelahnya belanja belanji barang yang mungkin kagak ada gunanya. kami tertawa. toh kita masih mirip anak SMA ya?
minggu depan atau bulan depan dia akan dilamar. oleh seorang pria tampan, mapan, dan baik yang belum lama dikenalnya. hatinya mengatakan iya, tapi tetap saja dia merasa tak yakin jika dia akan membuat keputusan yang tepat.
tenanglah. kita pasti akan baik-baik saja.