Thursday, August 24, 2006
petualang yang homesick
sejak dulu, saya selalu bercita-cita jadi petualang, atau orang yang selalu bepergian. ketika saya kecil, dan bapak melanjutkan kuliah ke jakarta, saya sering sekali diajak pergi kesana. yang saya ingat adalah saya sangat gembira karena kami akan naik kereta. naik kereta adalah sesuatu yang sangat istimewa. saya bisa melihat ke jendela dan melihat lampu-lampu. itulah kenapa, waktu ditanya apa cita-cita saya, saya selalu menjawab dengan lantang: jadi masinis!

saya memang tidak pernah berpindah-pindah kota--kecuali pengalaman bapak sekolah dua tahun di jakarta--tapi orangtua saya amat sering mengajak saya berwisata. walau tidak jauh, saya amat menikmati perjalanan saya ke kaliurang, ke tamansari, ke tawangmangu, sampai yang agak jauh, ke bandung, menengok tante-tante dan sepupu-sepupu bapak saya. saya sangat menikmati perjalanan. bagi saya itu petualangan yang menyenangkan.

suatu saat saya pernah menjadi kolektor perangko. pada tahun 1987-1992. saya sampai menabung beberapa bulan, agar bisa membeli satu set perangko bergambar sukarno, dan saya juga mengoleksi perangko pak harto dengan berbagai pose dan versi..haha, mulai dari pose pak harto menanam padi, pak harto dan wajib belajar, sampai perangko pasfoto pak harto dengan beragam warna. saya juga mengoleksi perangko luar negeri. sampai waktu itu (anak-anak seusia saya tidak tahu looo...:), saya tahu kalau ada negara bernama Granada, Mozambique, atau Guinna Bissau. itu karena mengoleksi perangko. dan karena mengoleksi perangko, saya memiliki cita-cita yang selalu saya tulis pada diary teman-teman saya: keliling dunia.

sampai kuliah, saya menganggap bepergian adalah hal yang istimewa. karena itu saya masih pers mahasiswa. karena dalam bayangan saya, wartawan pasti pergi-pergi. berkah dari beberapa reportase adalah, saya beberapa kali cinta lokasi. dan hehe, pada reportase kesekian, saya cinta lokasi pada seseorang yang kini menjadi suami saya. perjalanan dengan teman saya itu--sekarang suami:p--adalah perjalanan bersepeda motor ke tuban dan surabaya. dengan uang yang menipis di kantong, kami mampir di masjid untuk menginap, menumpang sana-sini, dan makan seadanya.

bepergian adalah hal yang istimewa. saya selalu menuliskan "petualang" sebagai cita-cita saya. saya selalu punya kesan dengan tempat-tempat baru yang saya datangi. saya selalu menikmati aroma dan kesegarannya. saya selalu mencoba makanan baru, dan saya selalu bangga memplokamirkan kalau saya orang yang mudah tidur dimana saja, mudah makan apa saja, dan mudah betah dimana saja.

itulah kenapa saya selalu mensyukuri setiap perjalanan, dan selalu membayangkan diri saya sebagai petualang.

sampai akhirnya saya terdampar disini. disebuah kota tua dan bersih. di ujung utara bumi. dengan matahari yang bersinar hingga pukul sepuluh malam di musim panas. di sebuah kota yang banyak bangunan kuno dan indah, ramai tapi sepi, yang penduduknya ramah, kota yang multikultur dan indah..

tapi ternyata petualang itu sedang homesick. kangen pada rumah. kangen kotagede. kangen karangpule, kangen maguwoharjo. kangen bulaksumur. kangen pada suamiku tercinta. kangen pada ibu dan bapak. kangen pada bapak ibu mertuaku. kangen pada kakak dan adik-adikku yang kadang menyebalkan. kangen pada keponakanku yang lucu. kangen orang-orang di jurusan plus makan siang bersama "orang muda" jurusan.

seandainya bertemu dora emon. seandainya ada pintu ajaib...:D
 
posted by kembang_jepun at 9:01 PM | Permalink | 1 comments
Wednesday, August 23, 2006
cerita tentang fantoft




ini adalah cerita tentang fantoft, tempat tinggal saya yang baru. sebelumnya, saya hanya mendengar dari administrator di jurusan studi pembangunan, kalau penerima beasiswa blablabla akan tinggal di asrama bernama fantoft. setelah tiba, ternyata tempat bernama fantoft ini sangatlah besar. 1300 mahasiswa tinggal disini--mungkin penduduknya lebih banyak lagi karena banyak juga mahasiswa yang membawa keluarganya. asrama yang dari depan tampak gagah. ketika masuk, saya dihadapkan pada kenyataan bahwa gedung fantoft memiliki lift yang jedog-jedog dan penuh coretan disana-sini. saya lebih pusing begitu tahu saya tinggal di lantai 9 di Blok H yang terletak dipaling ujung. untunglah view dari kamar saya jauh lebih baik daripada teman-teman yang kamarnya menghadap hutan belantara hahaha. jalan masuk ke kamar berupa lorong yang lampunya agak gelap.

begitu masuk, saya mendapati kamar yang kosong, hanya ada meja, kursi, tempat tidur dengan kasur seadanya berwarna biru, dapur (yang untungnya lumayan lengkap--ada kompor listrik, kulkas, dan lampu--tapi enggak ada alat-alat masaknya lho..), dan kamar mandi. kayu-kayunya berwarna pudar, tanpa cat yang meling, ada bekas titik air di jendela. langsung dalam benak terlintas, saya membayangkan winter, dan gelap akan lebih panjang dari terang, dan kamar ini dingin...

lagipula saya tidak punya apa-apa, hanya ada selembar cek yang saya tidak tahu kapan dan dimana harus diuangkan, dan selembar uang 1000 kroner di tangan. saya langsung membayangkan kasur saya yang hangat di kamar kos saya di yogya hahaha...fantoft ternyata adalah gedung tua, yang besar dari luar, tapi kotor.

beberapa hari sesudahnya, saya mulai menata kamar. beberapa barang tinggalan dari senior saya tata, yang kurang saya beli. akhirnya, walau masih saja berantakan, saya menemukan beberapa perubahan di kamar ini. kamar ini menjadi lebih hangat. kamar yang menjadi tempat pulang saya selama saya studi disini, kamar tempat saya melepas lelah, kamar tempat saya belajar, kamar yang akan menemaniku berproses disini. I love it, anyway, this is my room...:)


 
posted by kembang_jepun at 2:13 PM | Permalink | 0 comments
Monday, August 21, 2006
to be solitary
...hidup yang tidak pernah dipertaruhkan. tidak akan dimenangkan..(unknown)

pada akhirnya, setiap orang harus menemukan dirinya..pada akhirnya..

jika ini adalah pertaruhan hidup, menemukan diri sendiri adalah hal yang tersulit. bagaimana berdamai terhadap diri sendiri, bagaimana menemukan momen refleksi dalam diri kita, mengakui bahwa kita hanyalah setitik debu di alam besar dunia. we're all nothing..

masing-masing kita ternyata mempertaruhkan kehidupannya. seperti menarik diri dari keriuhan. bersemadi. menghilangkan keserakahan dalam diri kita, menghapus ide tentang kompetisi, dan melemahkan yang lain. sendiri barangkali adalah cara untuk belajar tentang ilmu ikhlas.

jika ini adalah pertaruhan hidup, kemenangan itu adalah berdamai dengan diri sendiri...
 
posted by kembang_jepun at 10:08 PM | Permalink | 0 comments
belanja di bergen
belanja di bergen bikin homesick. semua barang mahal disini. konon, norway memang negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia. kalau dikurskan 1 krone sama dengan 1500 rupiah. beasiswaku sebulan, kalau dikonversi ke rupiah, dan kalau aku belanjain di Indonesia, bisa bikin aku kaya raya hehehe. tapi, disini, aku hidup dengan standar hidup terendah.

harga sayuran segar mahal sekali. satu buah kubis segar seharga 13 kroner atau 19.500 rupiah. bayam 16 kron, dan satu kemasan kecil wortel seharga 10 kroner. itulah sebabnya orang miskin disini makan makanan instan. soalnya harga sayuran instan dalam kemasan (kalau di Indonesia yang biasa dijual di supermarket disimpan di freezer kayak hero, alfa dll tu loo) tergolong murah. satu bungkus sayuran instan yang isinya jagung, wortel, dan buncis harganya 11 kron.

karena aku tergolong masyarakat ekonomi menengah ke bawah, aku sering beli sayuran instant. hiks..sebenarnya agak males mengingat resikonya terhadap kesehatan. tapi yaaa gimana lagi, makan sayur segar gak tiap hari, bangkrut! sekali belanja di supermarket, aku bisa habis 150 kroner (225.000 rupiah) itu biasanya untuk 3 harian. karena baru disini, aku agak boros karena musti beli perlengkapan dapur, perlengkapan masak, dan makanan harian. sekali jajan di kantin, rata-rata 35 kroner atau 52.500 huahuahua...padahal itu kantin kampus lo.

kalo kepengen beli baju, harga rata-rata 300kroner, sepatu 400kroner--hehehe, kalikan sendiri ya..bikin stress, tapi enaknya kalo lagi akhir musim kayak sekarang, baju-baju disale abis. baju summer sale sampai harganya cuman 50 kroner (75.000). masih tetep mahal ya kalau pakai uang indonesia. makanya disini benar-benar harus jadi manajer keuangan yang baik, kalau enggak mau pailit tengah bulan hehehe. bayar kos aja sebulannua 2500 kroner, belum lagi langganan bis, beli buku (ya ampuuuuun, buku mahal banget disini, paling murah 450rb!), makan buat sebulan, dan lain-lain.

karena semua mahal, kita harus rajin-rajin compare antara toko satu dengan toko yang lain. kadang terpaut harganya bisa sampai 20 kroner. puas banget kalau kita sudah keluar masuk toko dan bisa ketemu barang dengan harga termurah. kemarin aja waktu aku mau beli rice cooker, beberapa toko memasang harga 399kroner. ternyata aku bisa nemu toko yang jual rice cooker harganya cuma 150 kroner, hehehe hore...

yah itulah belanja di bergen. rumusnya; jangan sering pergi ke mal, jangan sering pergi ke pasar, jangan sering-sering jajan, jangan keseringan belanja. kalo rumus itu dilanggar, dijamin anda pailit tengah bulan hehehehe.
 
posted by kembang_jepun at 2:58 PM | Permalink | 0 comments
Thursday, August 17, 2006
kuliah pertamaku
besok senin adalah kuliah pertamaku. setelah hari-hari inisiasi yang melelahkan, dan beberapa kali tersasar di Bergen--kota yang sebenarnya sangat kecil dan mudah diingat. kuliah semester ini, introduction to social anthopology and the anthropology of development. kedua adalah ethnic, state, and globalisasi, dan ketiga, ecology.

oke, aku akan cerita tentang kuliah pertamaku..kuliah dengan jadwal 3 kali seminggu dengan masing-masing pertemuan 4 jam, ditambah seminar seminggu sekali, paper, dan ujian akhir selama 6 jam.

kuliah pertama akan diisi dengan debat metodologi fungsional, struktural fungsional dan postmodernisme dengan latar belakang situasi yang "anything goes". serta tentu saja bagaimana metodologi ini digunakan untuk melihat pembangunan--bagaimana teori modernisme dan teori dependensi itu bekerja. kuliah pertamaku ini juga akan membahas tentang gender, kelas, ras, dan poskolonialisme.

ini dia hari2 yang akan jadi menyenangkan (juga melelahkan itu) hehehe:
-pertemuan 1: introduction--> beberapa basis perspektif
-pertemuan 2: theoretical positions
-pertemuan 3: actors, concept, and process
-pertemuan 4: geertz and bordieu
-pertemuan 5: domestic mode of production
-pertemuan 6: some contemporary issues
-pertemuan 7: monograph (postcolonial developments)
-pertemuan 8: monograph (postcolonial developments)
-pertemuan 9: issues in the development
-pertemuan 10: issues in the development
-satu minggu reading week
-tanggal 25 september 6 jam ujian akhir

minggu berikutnya adalah kuliah tentang ethnic, state, and globalisasion

wahh, wish me luck ya...hopefully I can do it.
 
posted by kembang_jepun at 7:15 PM | Permalink | 0 comments
menulis lagi..
on line pertama setelah seminggu tanpa email dan internet..puri bilang mbak, tulis blog lagi dong. dan memang pur, aku merencanakan menulis lagi hehehe..enjoy it!
 
posted by kembang_jepun at 7:02 PM | Permalink | 1 comments
ulang tahun pernikahan
Daisypath Ticker