Kecapekan habis ujian ceritanya. Setelah 6 jam ujian, membuat essay dengan referensi yang harus diluar kepala, dan berpegal-pegal ria, hari Senin depan kuliah term 3 telah menanti. Juga bahan bacaan yang seperti biasa, serta tugas dan presentasi. Diantara kelelahan ini, saya sebenarnya tengah mensyukuri sesuatu. Saya berada di suatu masa, ketika sekolah di luar negeri bukan hal yang menyusahkan dan merepotkan. Saya membayangkan ketika saya adalah generasi yang sekolah pada tahun 1980an atau 1990. Ketika tidak ada internet, ketika telpon masih mahal--jangankan telpon, yang ditelpon aja belum tentu punya telpon, kalaupun telpon harus ke tempat tetangga atau saudara di kota yang punya telpon, tidak ada sms, tidak ada webcam, dll. Yang ada surat-suratan. Udah gitu nyampainya baru beberapa bulan kemudian..
Saya sekarang merasakan walaupun saya tinggal di negeri utara, yang kalo saya lihat di peta maaak jauhnya dengan negara yang namanya Indonesia, saya merasakan kedekatan dan kemudahan untuk beradaptasi di sini. Misalnya kebiasaan saya yang ketika mau ujian minta ibu untuk mendoakan, sekarang beberapa menit sebelum berangkat ujian saya tinggal buka internet dan telpon ke rumah. Biaya murah. Setiap kali saya juga bisa sms dengan suami, kapan dan dimanapun.
Syukurlah, dalam hal ini saya menikmati teknologi yang bener-bener memudahkan saya beradaptasi dan betah di lingkungan baru ini..
1. Freecall. Akses telpon yang lebih murah dari Skype. Penemuan baru nii..udah gitu beli kreditnya bisa pakai kartu debit (maklum saya punyanya kartu debit). Gampang, downloadnya cepet. Udah gitu untuk eropa, australia, dll gratis..bisa nelpon temen-temen yang lagi merantau ke negeri orang juga ni..beli kredit 10 euro setara dengan 83 norwegian kroner. bisa ngobrol sepuasnya..
2. YM. teman setia ceting seminggu tiga kali bersama suami. kadang suka ngeselin juga sih..Tulisan kadang lamban diterima. Apalagi PC to PC. waaah, bisa gregeten enggak habis-habis. Tapi ya gimana lagi, YM masih jadi pilihan setia, secara suami yang datang ke warnet. Gak semua warnet punya skype. Pernah cerita, hari ini download, besok dihapus sama warnetnya..walah
3. Lebara. Kartu telpon paling murah untuk SMS. Di banding telenor yang sms ke luar negeri 1,5 kron (2250 rupiah) dan harga isi ulangnya paling murah 150 kroner, Lebara jaauuuh lebih murah, cuman 0,69 kroner (1035 rupiah). Jauh banget kan selisihnya. Udah gitu isi ulangnya bisa minimal 100 kroner. Lumayan kerasa banget bedanya, bisa sms sampai puwaaaas...
4. Gold Talk. Ini kartu telpon yang sekarang dibeli kalo lagi kepepet aja. Masalahnya suka jengkel juga kadang-kadang. Habis kalo dipakai telpom ke rumah suka ngadat-ngadat, begitu dipake ke hape jernih. padahal telpon di hape lebih mahal. udah gitu kartu ni suka curang. terakhir dia bilang "Time remaining 100 minutes and 30 seconds". udah gitu nggak dipake sehari besoknya jadi.."time remaining 70 minutes and 30 seconds"..lo piye to iki...nggak dipakai tapi berkurang...tapi ya lumayanlah..sekarang dah jarang beli siih
itu beberapa teknologi yang membuat jarak menjadi lebih bisa diatasi. selain ini ada
1. toko eksotisk tork, spice place, dan toko asia lain..jual ikan asin, tahu, bumbu-bumbu macam sereh, kunir, asem jawa, dan beraneka sayur tropis seperti kacang panjang, sawi bakso, tokolan, kemangi, cabai keriting, cabai rawit dan lain-lain.
2. Supermarket Meny. Supermarket norwegia yang agak lengkap dan "murah" (tetep aja mahal soalnya), yang ngejual bumbu-bumbu yang cocok buat lidah asia. sambel dan saus ABC, kecap ABC, kerupuk udang, bumbu-bumbu halus, serta santan..
3. Beraneka macam brukt (second hand shop) di sepanjang jalan fosswinckelgaten. Brukt elektronik, dan Fretek secondhand shop di Strandgaten dan di deket grieghallen. Nyari Tv, oven, radio, baju hangat, sampai barang lucu-lucu dan novel-novel ada di second hand shop. Lebih keren lagi Brukt di dekat danau tidak jauh dari tempat tinggalku, Fantoft. Ini lebih murah. Buku: gratis, baju , seprei, selimut, serba 5 kroner (7500 rupiah), oven 50 kroner, dll
Pendeknya aku senang disini. Di luar penyakit homesik yang kadang menyerang, terutama ketika banyak tugas dan menjelang ujian hehehe, aku bahagia tinggal disini. Alhamdulilah, aku mendapat kemudahan komunikasi, dan sebagianya. Di luar itu, Bergen memang kota yang indah dan menyenangkan.