Wednesday, November 29, 2006
lodeh
Hehe, maafkan daku posting tentang makanan. Setelah kemarin ngiler lodeh--makanan yang dulu suka saya hina-hina itu, akhirnya hari ini saya berhasil membuatnya. Cantik ya..enak juga looo:P

Wah bentar lagi bikin blog masak memasak nih hehehe..
 
posted by kembang_jepun at 1:44 PM | Permalink | 0 comments
Tuesday, November 28, 2006
sayur lodeh
Ini adalah sayur kebanggaan orang Jawa. Bisa dikatakan kalau lodeh selalu ada di meja makan. Di Yogya, sayur lodeh ini bisa ditemui kapan dan dimana saja. Di segala macam warung makan masakan Jawa, pasti ada yang namanya sayur lodeh. Bahan bakunya pun gampang-murah-mudah ditemui di pasar. Bersama lodeh, biasanya disajikan ikan asin dan tempe goreng. Lodeh tidak sekadar sayur. Bahkan ketika ada isu badai besar di Yogya sekira 2 tahun yang lalu, Sultan Yogya menganjurkan warga untuk masak lodeh dengan sayur 9 rupa (?!?, ehm, jumlahnya lupa. Kalau enggak salah) untuk menolak bala. Warga Yogya pun berbondong-bondong ke pasar untuk beli bahan masak lodeh:)

Karena kebanggaan ini pulalah, yang membuat ibu saya bisa dikatakan gemar sekali dengan sayur yang terbuat dari kluwih, jipang/labu siam, kacang panjang, tahu, melinjo, pete dan kawan-kawan. Dimasak bersama santan dan tempe busuk! Ya, bau tempe busuk inilah yang konon bikin rasanya jadi syedap dan gurih. Kalau ibu lagi malas memasak, pasti beliau langsung ke pasar untuk membelinya. Entah apa yang membuat ibu saya betah sekali setiap hari makan lodeh. Nggak ada bosennya gitu.

Sementara kalau sudah ada lodeh di meja, kami anak-anak ibu, biasanya langsung merengut dan malas-malasan. Suka sih suka. Doyan ya emang doyan. Tapi kalo tiap hari dan seriiiing banget makan lodeh, yah males bangetlah. Inilah yang membuat saya, jadi sampai pada taraf emoh makan lodeh. Say no to lodeh deh. Jadi biasanya di rumah ada mangkuk kecil isi lodeh khusus untuk ibu seorang. Beli lodehnya di pasar, cukup dengan harga 500.

Beberapa waktu sebelum saya berangkat, lodeh jipang juga masih setia di meja makan kami. Kalau ibu memasak lodeh sebagai menu utama, langsung deh yang muncul wajah-wajah bosan. Langsung deh ibu bilang "Neng Norway ra bakal ketemu lodeh loo, mengko rak kangen lodeh" (Di Norway tidak akan ketemu lodeh lo, nanti kangen lodeh). Saya sambil setengah bertaruh, bilang kalau rasa-rasanya agak nggak mungkin kangen lodeh. Tapi ya, setelah itu saya menyantap lodeh dengan wajah agak terpaksa.

Setelah beberapa bulan ada di Norway, saya juga enggak kangen tuh sama yang namanya lodeh. Rasanya seperti merdeka saja dari lodeh. Selama 3 bulan disini, nggak ada judulnya saya kepengen masak lodeh.

Sampai tibalah hari ini, saya kok sepertinya nyidam lodeh. Browsing situs masak memasak, lihat lodeh jadi ngiler deh. Hiks, sepertinya masaknya gampang. Apalagi, di toko asia ada kacang panjang dan jipang.

Bener kata ibu, saya akhirnya kangen lodeh juga. Jadi ini kualat ceritanya.

 
posted by kembang_jepun at 7:06 PM | Permalink | 0 comments
Sunday, November 26, 2006
on the journey
aku mencintaimu bukan karena engkau tahu..

Hari ini kau mengajakku bicara tentang masa lalu. Masa lalu yang tidak kuingat bukan karena aku lupa. Seperti Kundera, aku sedang mengingat yang lain. Tapi kau memulihkan ingatan itu, dengan tangisan, dan rasa sedihku. Aku sedang ingin menata bukuku. Dan aku tahu buku pengetahuan milikmu berbeda. Kita bisa saling bertukar soal itu kan?

Hari ini ingatan kau munculkan. Rasa sedih itu sayang. Ketika aku disini dan daunan gugur jatuh tepat dihadapanku, dan angin, serta ricik yang membuatku basah. Sungguh, aku tidak ingin berbicara tentang masa itu. Ada buku yang menjadi milikmu. Dan didalamnya adalah fiksi tentangmu.

aku mencintaimu bukan karena engkau tahu..
Bukan pula karena aku lupa. Kau sendiri tahu. Pun aku tahu kau juga memiliki ingatanmu. Dan ceritamu. Aku hanya sedang ingin mengingat yang lain. Tentang klenteng di pinggir pantai, warna-warna bhiksu, dan cerita sufi..Tentang imajinasi yang kau tiupkan dalam hari-hari ketika bunga itu tumbuh. Ketika dalam perjalanan, aku menyadari bahwa kau sedang mencuri sesuatu dariku.

Kau adalah peristiwa yang menghuni ingatanku. Dan aku akan mengekalkanmu bersama diriku.


karena hidup adalah pilihan-pilihan. karena hidup bukanlah pilihan-pilihan.

Karena engkau adalah pilihan-pilihan. Sekaligus juga takdirku.

 
posted by kembang_jepun at 8:35 PM | Permalink | 0 comments
long distance relationship
Sore-sore, hujan, dan kecapekan dengan tugas bikin hati ini agak-agak gloomy hehe..Lama pula tidak update ini blog. Memang mood itu seperti cuaca, kadang cerah kadang mendung, kadang ingin nulis, kadang tidak. Memang susah ya mendisiplinkan diri.

Yah saya tidak ingin bicara tentang pendisiplinan diri dan tubuh. Nanti bisa panjang ceritanya hehe. Saya ingin membagi pengalaman tentang long distance relationship. Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan dan rasakan, karena sungguh ini adalah pengalaman pertama saya. Mungkin banyak teman-teman yang jauh dari pacar atau suami. Dan hubungan jarak jauh seperti ini memiliki banyak cerita. Seru-senang-sedih. Bagaimana sang pasangan berusaha mati-matian merawat perasaan dan hubungan mereka. Di tengah rasa capek, rasa sedih, rasa kesepian, dan bahkan rasa senang. Saat rasa sedih atau kesepian datang, kita tidak membaginya. Saat rasa senang itu datang, ada juga rasa sedih karena pasangan tidak bisa ikut merasakannya. Di tengah kesibukan, harus mengingat dan menyempatkan diri untuk membalas sms, untuk chatting, atau mengirim surat*hehe, jadul banget ya*.

Kadang muncul juga perasaan iri, melihat pasangan normal lainnya. Bisa bersama, makan malam bersama, jalan-jalan bersama, berdiskusi. Seorang teman bahkan pernah memandang saya dengan kasihan dan bilang "sorry to hear that", waktu saya bercerita bahwa saya sedang menjalani hubungan jarak jauh. Seolah hubungan jarak jauh itu harus ditanggapi sebagai ucapan "ikut sedih". Duuuh, segitu amat ya. Memang sih dipikirnya sedih juga. Ya, bayangkan, sering juga terjadi berantem dan salah paham karena bahasa di sms yang ditanggapi berbeda (maklumlah..bahasa pesan kan berbeda dengan bahasa lisan--yang kita bisa melihat langsung ekspresinya), sering meminta perhatian yang berlebih alias caper, dan sering juga tiba-tiba sensitif tanpa sebab.

Tapi beberapa hal indah muncul dari hubungan jarak jauh ini. Disaat jauh, kita menyadari betapa pentingnya bersyukur. Bersyukur karena dengan jauh kita tetap diingatkan untuk saling menjaga. Bersyukur karena jauh kita juga terhindar dari rasa bosan--yang memang manusiawi, setiap hati bertemu orang yang itu-itu saja:) Hubungan jarak jauh juga membuat kita menjadi sadar bahwa tenyata kebahagiaan tumbuh dari hal-hal yang sederhana. Tidak dengan hadiah yang indah pada saat ulangtahun, tapi hanya dengan mendengar bunyi "tok tok" di yahoo messanger kita.

Ketika jauh cinta tumbuh. Ketika jauh kita lebih mudah untuk berdoa. Mendoakan orang-orang yang kita sayangi. Sesuatu yang kadang tidak kita sadari ketika kita ada di dekat mereka. Ketika kita terbiasa mencium bau tubuh mereka..

Ya memang sih, kadang dipikir, memang lebih banyak dukanya daripada sukanya. Tapi setidaknya, semoga pengalaman ini membuat kita menjadi lebih pandai bersyukur. Bersyukur karena kita mendapat banyak kesempatan dan pengalaman yang membuat hidup kita menjadi lebih berwarna.
 
posted by kembang_jepun at 7:36 PM | Permalink | 3 comments
Monday, November 20, 2006
olah raga
Postingan enggak penting:

Aku mau olah raga. Pergi ke gym di depan asrama. Setelah aku mengalami peningkatan berat badan sebanyak 4 kg. Hah! Malam ini olah raga bersama Migiwa dan Siyu.
 
posted by kembang_jepun at 6:09 PM | Permalink | 2 comments
Sunday, November 19, 2006
kisah sebuah pohon di depan DnB Nor Bank
Ini adalah kisah pohon di depan DnBnor Bank, Bergen. Setiap hari, aku melewati gedung itu. Setiap kali lewat gedung itu aku langsung berasa romantis:p..kenapa? sejak autumn kemarin, daun-daunnya memerah, dan semakin memerah. Indah sekali.

Dari bis, aku selalu menikmati jajaran pepohonan di depan gedung itu. Ingin sekali mengambil foto, sayangnya, aku malaaas sekali untuk turun dari bis. Padahal bis tidak jauh juga dari halte. Lagipula, kalau mau jalan dari kampus pun sebenarnya tidak jauh. Dasarnya emang aku yang malas. Mau ambil gambar, kok ya setiap hari hujan. Sejak musim gugur hingga saat ini, sangat jarang banget ketemu cuaca cerah. Selalu mendung atau hujan. Males banget kan mau ambil foto. hehehe..alasan.

Padahal aku kepengen sekali punya gambar pohon itu. Karena aku selalu menunda, lambat laun daun-daunnya gugur. Wah, menyedihkan. Akhirnya dengan tekad yang bulat, setelah pencarian headset dan webcam di Asane Center (1 jam dari kota Bergen), aku mencoba menghilangkan rasa malas turun dari bis, dan mengambil gambar. Tepat hari Rabu, 15 November 2006, aku turun di halte dekat gedung itu, dan memotret..Sebenarnya bukan saat yang bagus untuk memotret. Sudah jam 4 sore waktu itu, dan artinya seperempat jam kemudian hari benar-benar gelap. Saat itu mendung, dan kameraku ini hanyalah kamera digital poket.

Sayangnya, sang fotografer gadungan yang selalu menunda ini sedang sial. Tiga jepret diambil, dan tiba-tiba baterai habis..grrrhh...
Ya sudahlah, yang penting ada foto pohon favoritku itu. Memang itu akibatnya kalau senang menunda:p. Esok lusanya..pohon itu benar-benar telah gundul. Daun-daunnya telah gugur semua. Welcome winter:)
 
posted by kembang_jepun at 5:45 PM | Permalink | 2 comments
Saturday, November 18, 2006
loppe market

Loppe Market, Haukeland Skole, Nov 2006

Ini adalah tempat wajib kunjung bagi mahasiswa, atau orang yang berkantung yang agak-agak
pas-pasan. Juga wajib kunjung bagi para back-packer yang suka mencari barang-barang yang aneh. Namanya Loppe Market. Bahasa lainnya flea market alias pasar loak. Biar namanya pasar loak, tapi banyak sekali barang-barang yang fungsional-lucu-murah-bisa ditawar. Yang disebut terakhir tadi--bisa ditawar--adalah hal yang langka di Bergen, dan diseluruh Norway. Maka, bagi saya pergi ke Loppe market adalah sarana untuk mengasah kemampuan menawar, yang sudah lama hilang semenjak tinggal disini.

Loppe market ini punya jam buka hari Sabtu pukul 11.00-16.00, sedang hari Minggu dari jam 11.00-15.00. Uniknya, tempatnya selalu berpindah-pindah. Seminggu sekali pindah. Biasanya mereka pakai gedung sekolah. Minggu ini, Loppe market Bergen buka dagangan di Haukeland High School. Di dekat Rumah Sakit Haukaland Bergen.

Berkunjung ke Loppe Market atau pasar loak lainnya termasuk salah satu hobi saya disini hehehe..Selain karena tempatnya ganti-ganti (biar lebih hapal jalanan Bergen laah), juga karena saya selalu suka dengan suasana di pasar. Hari ini, saya pergi bersama Carole--teman Uganda yang sama-sama gila belanja bekasan hehe..

Beraneka rupa ditawarkan di Loppe Market. Kalau jeli, bisa dapat barang dengan kualitas bagus bahkan mendekati baru. Mulai dari piring, gelas, lampu, mesin pembuat kopi, sampai alat-alat elektronik, seperti tivi, radio, printer, komputer, dkk. Buku-buku beraneka jenis juga ada, termasuk dalam bahasa Inggris. Juga beraneka macam baju, sepatu yang semua bisa didapat dari dibawah 20 kroner. Saking murahnya, saya berpikir, harga di Indonesia jauh lebih mahal. Karena barang di Loppe kadang masih bagus-bagus. Masih kinclong. Mungkin yang punya udah bosan ya, terus dibuang gitu aja.

Misalnya, hari ini saya dapat lampu meja warna pink yang masih bersih dan baguus banget, juga kaos, dan jas hujan yang kualitasnya bagus dengar harga rata-rata per-item 7-10 kroner (10-15ribuan). Keren lagi hehehe. Dan yang lebih seneng lagi, saya juga dapat gantungan kunci boneka pippi si kaus kaki panjang yang luuucu pol.

Sampai-sampai pulang kehujanan dan kedinginan karena jalanan sudah mulai bersalju pun tidak kami hiraukan. Yang penting hati senang.
 
posted by kembang_jepun at 7:06 PM | Permalink | 2 comments
Thursday, November 16, 2006
kok masih kaget gempa?
Cuaca pagi ini bener-bener gak mendukung untuk outdoor activities. Angin bener-bener kenceng dan hujan air campur es serut plus kerikil es *bingung kan*. Akhirnya aku memutuskan belajar (hiya..bener belajar?!?) di kamar aja. Paling nanti kalau bosan pindah ke reading room di asrama ini. Lagipula nanti jam dua ada kelompok belajar dengan teman-teman. Seperti biasa, menyelesaikan bahan bacaan dan membuat ringkasan bacaan, supaya lebih mudah kalau mau bikin essay dan sebagainya.

Rasanya sampai sekarang masih belum hilang kagetnya. Barusan ada petir kenceng banget. Sampai rasanya bikin kamarku yang terletak di ujung lantai 9 ini bergetar. Langsung deh panik. Bayanganku ada gempa ni..bener-bener masih terkaget-kaget, apalagi langsung teringat pengalaman gempa besar di Yogya bulan Mei kemarin. Tenang, ini Norway...

Cuman ternyata efek traumatik belum hilang ya, walau sudah beberapa bulan lewat. Masih belum bisa denger ada getaran. Masih deg-degan. Ada orang di sebelah banting pintu atau getaran lift di dekat kamarku aja rasanya masih bikin panik gempa susulan..

Oalah...kapan ni trauma hilang..:(
 
posted by kembang_jepun at 11:52 AM | Permalink | 2 comments
Wednesday, November 15, 2006
sebuah tempat dimana ada ibu
seorang gadis duduk menghadap jendela
memandang luas langit lepas

ibu bertanya
sedang apa nak

gadis itu menjawab
aku ingin berpetualang ibu
aku ingin melihat dunia
laut yang menderu
langit yang tidak berakhir
mencecap dinginnya salju
dan merasakan angin menerpa rambutku

aku ingin mencintai musim,
aku ingin mencintai angin,
aku ingin mencintai deru, ibu..

ibu berkata, pergilah
bayarlah mimpi-mimpimu..

dan gadis itu pergi, melihat dunia
dan menemukan cinta dari musim, angin, dan deru

tiba-tiba dia rindu ibu

tidak ada cinta seperti ibu
tidak ada tempat yang indah
selain tempat dimana ada ibu
 
posted by kembang_jepun at 6:33 PM | Permalink | 0 comments
Tuesday, November 14, 2006
bahasa dan saya
Seorang teman pernah menyapa saya di shoutbox dan bertanya kenapa blog saya tidak ditulis dalam bahasa Inggris. Kemarin, saya mengobrol dengan teman dari Cina. Saya memberinya minuman jahe wangi. Kami memang sering bertukar produk masing-masing. Kadang bertukar teh, minuman jahe, mie, sampai obat herbal macam tolak angin. Lantas dia bertanya, apakah bahasa Inggris menjadi bahasa nasional di Indonesia, saya seperti negara-negara di Afrika. Saya balik tanya, kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu. Katanya, semua produk Indonesia memiliki petunjuk kemasan dua bahasa. Oya?

Saya lantas melihat. Bener, sampai di minuman jahe wangipun, ada cara pembuatan dalam bahasa Inggris. Padahal kemasannya sederhana karena memang itu produk lokal (baca: made in Yogyakarta). Iya ya, sampai teman saya menyangka kita semua bicara bahasa Inggris sebagai bahasa nasional. Kemudian saya coba bandingkan dengan makanan produk cina. Semuanya dalam bahasa Cina! Memang sih, saya membayangkan kalau ada orang asing masuk Cina pasti dia jadi pusing tujuh keliling.

Saya jadi bertanya-tanya, hebat sekali kalau semua orang Indonesia bisa berbahasa Inggris dan bisa terlibat dalam pergaulan internasional. Bisa dapat beasiswa ke luar negeri, dan pendidikan kita semakin baik. Tapi disisi yang lain, timbul pertanyaan lain dalam benak saya; Apakah orang Indonesia tidak pe-de (percaya diri--pen) dengan bahasanya? Sampai-sampai kemasan sebuah produk harus mencantumkan petunjuk kemasan dalam bahasa Inggris agar terlihat "dapat dipercaya", memenuhi syarat sebagai "kualitas eksport" dan sebagainya?

Bahasa adalah produk budaya. Peradaban yang muncul selama puluhan dan berabad tahun. Saya teringat sebuah artikel di sebuah tes IELTS (tes kemampuan bahasa Inggris) yang pernah saya ikuti (sayang saya lupa judul artikelnya). Isi artikel itu adalah bahwa globalisasi adalah hal yang paling bertanggungjawab terhadap punahnya bahasa-bahasa di dunia. Bahasa yang dipakai oleh kurang dari 100.000 orang bisa dipastikan musnah dalam waktu 10 tahun ke depan. Negara-negara di Asia, Pasifik, dan Afrika, adalah negara-negara yang paling serius mengalami ancaman kepunahan itu. Padahal, kehilangan bahasa adalah kehilangan yang lainnya. Kehilangan artefak kebudayaan, kehilangan kemampuan untuk mengurai sejarah dan peradaban sebuah bangsa, dan kehilangan mata rantai dari sebuah proses ratusan bahkan berabad tahun.

Tidak usah jauh-jauh. Bahasa daerah saja, di Indonesia ada berapa puluh, ratus, dan ribu bahasa dan varian dialek. Banyak sekali. Sekarang, siapa sih orang tua yang mengajarkan anaknya berbahasa Jawa halus untuk berkomunikasi? Siapa yang mengajarkan bahasa daerah sebagai bahasa ibu? Di kota besar bahkan, orang tua mulai mengajarkan anak untuk selalu berbahasa Inggris. Generasi saya sendiri, saya beruntung karena masih diajarkan berbicara bahasa Jawa oleh orang tua. Bahkan saya lebih nyaman berbicara dalam bahasa Jawa dibanding bahasa Indonesia, karena banyak ekspresi yang tidak saya temukan padanannya dalam bahasa Indonesia; misalnya kata "gething". Apa coba dalam bahasa Indonesia? Gemas?!? Ah, bukan juga..

Ya, bahasa adalah kita. Bahasa adalah masa lalu kita, masa kini, dan masa depan kita. Sebagai orang yang berbicara dalam tiga bahasa; Jawa, Indonesia, dan Inggris, saya merasakan kenyamanan terbesar saya adalah ketika saya berbicara bahasa Jawa. Di sini saya berbicara bahasa Inggris untuk keperluan lintas bangsa. Bergaul, kuliah, bikin tugas. Di luar itu, kalau saya sedih, capek, atau mengeluh, saya bicara dalam bahasa Jawa atau Indonesia. Karena itulah saya.

Hehe, saya tidak bisa berkatarsis dalam bahasa Inggris. Biarlah blog saya tidak bisa dibaca oleh orang dari negara lain. Kalau saya punya ide, dan kalau itu bermanfaat, biarlah yang memanfaatkan adalah orang Indonesia dulu. Kalau saya menulis dalam bahasa Inggris, mungkin hanya sedikit dari orang Indonesia yang tahu--selain karena alasan saya yang mungkin memang tidak mampu. Karena bahasa adalah saya, karena bahasa adalah sejarah saya.

Jadi, biar saja Nadine si Putri Indonesia tidak lancar bahasa Inggris. Justru itu yang membuat dia benar-benar putri Indonesia. Kiekiekiekie..

PS: Saya mencoba menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ternyata susah. Kalau dilihat suami, pasti dibabat habis alias diedit :P
 
posted by kembang_jepun at 9:40 AM | Permalink | 1 comments
Sunday, November 12, 2006
kangen pasar
Apa yang paling dirindukan pada hari minggu seperti ini? Hari ini saya sangat rindu pasar tradisional. Kebiasaan saya setiap hari minggu, berjalan-jalan pagi bersama suami--sambil berolahraga--setelah itu mampir ke pasar. Biasanya saya berjalan di sekitar kost saya di daerah Sambilegi, Maguwo, Yogya. Menyusuri selokan mataram hingga Kalasan. Setelah itu ke pasar Sambilegi.

Keriuhan pasar, orang yang beraneka macam, simbok-simbok yang berjualan jajan pasar, sayur mayur, ikan segar, buah-buahan..pada saat pasaran, suasananya akan lebih ramai. Pasti deh senggol-senggolan dengan pembeli yang lain. Dagangan pada saat pasaran juga lebih variatif, spon untuk cuci piring, pisau, serbet, hingga obat tikus pun ada.

Hari Minggu adalah saatnya belanja di pasar. Maklum, karena bekerja, saya hanya ke pasar seminggu sekali. Sehari-hari cukup beli sayur dari pedagang keliling. Tapi hari Minggu beda, ya karena libur, juga karena biasanya saya masak yang agak istimewa dan enak (ha?! enak..hehehe..). Suami saya sangat suka dengan cumi. Maka hari minggu bisa dibilang hari cumi. Belanja cumi di pasar, habis itu bikin cumi goreng tepung, cumi asam manis, cumi saus tiram, tumis cumi..pokoknya segala jenis cumi suami suka. Sampai heran karena cumi diapain aja juga mau. Hehe, miss u much:)

Jadi, pergi ke pasar adalah sesuatu yang menyenangkan untuk saya..dimanapun, saya selalu menikmati pasar tradisional dan aktivitas yang ada didalamnya. Beceknya, senggol-senggolannya, riuhnya. Ibu-ibu yang menawar harga, bapak-bapak yang mengantar istrinya, penjual keliling yang teriak-teriak menawarkan dagangannya.

Suasana pasar yang tidak pernah saya dapatkan disini. Disini, seminggu sekali saya belanja ke Supermarket. Semua barang tertata dengan rapih. Tidak ada becek karena lantainya yang licin. Tidak ada tawar menawar karena semua harga sudah pasti. Semua mahal, tapi tidak ada yang protes. Di Supermarket semua barang punya kemasan. Bahkan saya sampai terheran-heran karena timun pun ada segelnya, terong pun dibungkus cantik dengan plastik. Di supermarket semua orang belanja dengan tenang. Selesai dan kemudian membayar.

Interaksi antar manusia yang tidak ada di Supermarket. Tidak ada kedekatan seperti di pasar. Tidak ada perjuangan seperti di pasar..

Saya kangen belanja ke pasar.
 
posted by kembang_jepun at 12:26 PM | Permalink | 2 comments
alarm kebakaran part 2
orang-orang turun karena bunyi alarm kebakaran di setiap lantai. udah ga begitu banyak orang sih karena ini bunyi alarm yang ke2

 
posted by kembang_jepun at 12:16 PM | Permalink | 0 comments
Saturday, November 11, 2006
alarm kebakaran part 2
Huaaa..pukul 6 pagi ini saya dibangunkan oleh suara alarm yang melengking-lengking. Mengingat pengalaman sebelumnya, saya coba cuekin bunyi itu, dan meneruskan tidur. Maklum hari-hari gini, jam 6 masih jam tidur. Subuh disini kira-kira jam 6.45. Karena itu jam tubuh saya juga ikut menyesuaikan. Tidur baru tengah malam, dan bangun kira-kira setengah tujuh.

Tapi pagi ini lumayan keras. Duuh, sepuluh menit gak berhenti-berhenti. Saya buka pintu, diluar orang-orang bergegas keluar. Beberapa orang di blok saya mengajak untuk turun. Ada apa sih, masih sempet ambil baju hangat dan kerudung. Saya turun lewat tangga darurat. Laaaah, kok orang-orang ini pada turun juga. Dan alarm kebakaran ternyata bunyi disetiap lantai dan blok. Rame sekali. Walhasil, pagi itu dengan deg-degan, saya sukses menuruni 9 lantai.

Dibawah, orang-orang sudah berkumpul. Ramai sekali. Maklu saja, gedung tinggalku ini terdiri dari 4 blok, 9 lantai. Setiap lantai ada 75 kamar. Total ada 675 kamar. Bisa dibayangkan kerumunan orang saat dinihari, masih gelap gulita, winter, dan dingin pula..Dibawah saya bertemu teman-teman yang tinggal satu gedung dengan saya. Antara ngantuk dan panik. Apalagi sempet terdengar bunyi jedug.

Duuh, beberapa saat pemadam datang. Katanya ada kebakaran agak besar di lantai 7. Tapi semua sudah bisa diatasi. Asap besar ini yang membuat alarm di semua lantai dan blok bunyi. Pemadam mematikan alarm dan kami pulang ke kamar masing-masing. Whuaa, sayang lupa nggak bawa kamera.

Saya lantas pulang ke kamar saya nun jauh di lantai 9, dan naik tangga karena masih takut pake lift. heuheuheu, ini baru olah raga. Baru beberapa menit tiba diatas, terdengar bunyi alarm lagi. Grrr..beneran enggak sih alarm. Akhirnya aku turun lagi. Bawa kamera tentunya..:) beberapa orang turun lagi--tetapi nggak sebanyak tadi. Ntah kenapa. Beberapa saat pemadam kebakaran datang lagi. Dan mematikan alarm. Kebakaran di lantai 7 sudah diatasi. Keadaan aman. Fantoftpun tenang seperti sediakala. Alhamdulilah...

Aku pulang. Sholat subuh. Dan meneruskan tidur sampai jam setengah 11 hehehe
 
posted by kembang_jepun at 8:23 PM | Permalink | 0 comments
Friday, November 10, 2006
habis ujian
Kecapekan habis ujian ceritanya. Setelah 6 jam ujian, membuat essay dengan referensi yang harus diluar kepala, dan berpegal-pegal ria, hari Senin depan kuliah term 3 telah menanti. Juga bahan bacaan yang seperti biasa, serta tugas dan presentasi. Diantara kelelahan ini, saya sebenarnya tengah mensyukuri sesuatu. Saya berada di suatu masa, ketika sekolah di luar negeri bukan hal yang menyusahkan dan merepotkan. Saya membayangkan ketika saya adalah generasi yang sekolah pada tahun 1980an atau 1990. Ketika tidak ada internet, ketika telpon masih mahal--jangankan telpon, yang ditelpon aja belum tentu punya telpon, kalaupun telpon harus ke tempat tetangga atau saudara di kota yang punya telpon, tidak ada sms, tidak ada webcam, dll. Yang ada surat-suratan. Udah gitu nyampainya baru beberapa bulan kemudian..

Saya sekarang merasakan walaupun saya tinggal di negeri utara, yang kalo saya lihat di peta maaak jauhnya dengan negara yang namanya Indonesia, saya merasakan kedekatan dan kemudahan untuk beradaptasi di sini. Misalnya kebiasaan saya yang ketika mau ujian minta ibu untuk mendoakan, sekarang beberapa menit sebelum berangkat ujian saya tinggal buka internet dan telpon ke rumah. Biaya murah. Setiap kali saya juga bisa sms dengan suami, kapan dan dimanapun.

Syukurlah, dalam hal ini saya menikmati teknologi yang bener-bener memudahkan saya beradaptasi dan betah di lingkungan baru ini..
1. Freecall. Akses telpon yang lebih murah dari Skype. Penemuan baru nii..udah gitu beli kreditnya bisa pakai kartu debit (maklum saya punyanya kartu debit). Gampang, downloadnya cepet. Udah gitu untuk eropa, australia, dll gratis..bisa nelpon temen-temen yang lagi merantau ke negeri orang juga ni..beli kredit 10 euro setara dengan 83 norwegian kroner. bisa ngobrol sepuasnya..
2. YM. teman setia ceting seminggu tiga kali bersama suami. kadang suka ngeselin juga sih..Tulisan kadang lamban diterima. Apalagi PC to PC. waaah, bisa gregeten enggak habis-habis. Tapi ya gimana lagi, YM masih jadi pilihan setia, secara suami yang datang ke warnet. Gak semua warnet punya skype. Pernah cerita, hari ini download, besok dihapus sama warnetnya..walah
3. Lebara. Kartu telpon paling murah untuk SMS. Di banding telenor yang sms ke luar negeri 1,5 kron (2250 rupiah) dan harga isi ulangnya paling murah 150 kroner, Lebara jaauuuh lebih murah, cuman 0,69 kroner (1035 rupiah). Jauh banget kan selisihnya. Udah gitu isi ulangnya bisa minimal 100 kroner. Lumayan kerasa banget bedanya, bisa sms sampai puwaaaas...
4. Gold Talk. Ini kartu telpon yang sekarang dibeli kalo lagi kepepet aja. Masalahnya suka jengkel juga kadang-kadang. Habis kalo dipakai telpom ke rumah suka ngadat-ngadat, begitu dipake ke hape jernih. padahal telpon di hape lebih mahal. udah gitu kartu ni suka curang. terakhir dia bilang "Time remaining 100 minutes and 30 seconds". udah gitu nggak dipake sehari besoknya jadi.."time remaining 70 minutes and 30 seconds"..lo piye to iki...nggak dipakai tapi berkurang...tapi ya lumayanlah..sekarang dah jarang beli siih

itu beberapa teknologi yang membuat jarak menjadi lebih bisa diatasi. selain ini ada
1. toko eksotisk tork, spice place, dan toko asia lain..jual ikan asin, tahu, bumbu-bumbu macam sereh, kunir, asem jawa, dan beraneka sayur tropis seperti kacang panjang, sawi bakso, tokolan, kemangi, cabai keriting, cabai rawit dan lain-lain.
2. Supermarket Meny. Supermarket norwegia yang agak lengkap dan "murah" (tetep aja mahal soalnya), yang ngejual bumbu-bumbu yang cocok buat lidah asia. sambel dan saus ABC, kecap ABC, kerupuk udang, bumbu-bumbu halus, serta santan..
3. Beraneka macam brukt (second hand shop) di sepanjang jalan fosswinckelgaten. Brukt elektronik, dan Fretek secondhand shop di Strandgaten dan di deket grieghallen. Nyari Tv, oven, radio, baju hangat, sampai barang lucu-lucu dan novel-novel ada di second hand shop. Lebih keren lagi Brukt di dekat danau tidak jauh dari tempat tinggalku, Fantoft. Ini lebih murah. Buku: gratis, baju , seprei, selimut, serba 5 kroner (7500 rupiah), oven 50 kroner, dll

Pendeknya aku senang disini. Di luar penyakit homesik yang kadang menyerang, terutama ketika banyak tugas dan menjelang ujian hehehe, aku bahagia tinggal disini. Alhamdulilah, aku mendapat kemudahan komunikasi, dan sebagianya. Di luar itu, Bergen memang kota yang indah dan menyenangkan.
 
posted by kembang_jepun at 7:37 PM | Permalink | 0 comments
Thursday, November 02, 2006
masih tipis..udah gitu siangnya begitu matahari muncul langsung mencair huhuhuu
foto swagaya..

halaman depan kamarku
 
posted by kembang_jepun at 10:29 AM | Permalink | 0 comments
vinter i bergen

winter is coming. aku bangun seperti biasa, dan membuka jendela. pagi masih gelap, tapi ada kabut putih menutupi perbukitan di depanku. juga di atap, di halaman, di jalanan. whaaaaaaa, salju! my first snow experience. droma, teman tibet, menelponku memberi tahu kalo ada salju. tapi dia emoh keluar. maklum di tibet udah bukan barang aneh hehe. langsung deh, si orang tropis yang belum pernah lihat salju ini bergegas. udah sholat subuh, sms rumah--kalo aku barusan lihat salju keikeikei--terus ambil jaket, sepatu, meluncur turunlah aku dan keluar. akhirnya aku berhasil memegang salju pertamaku. beberapa menit kemudian, mbak uut muncul. hahaha, dasar sesama orang tropis. kami histeris sama-sama. hihihi. terus foto-foto dah..ini dia..


 
posted by kembang_jepun at 10:14 AM | Permalink | 0 comments
ulang tahun pernikahan
Daisypath Ticker